klik aja
nails
nails cute
on-in cursornya
tweet
kartun
semua bahasa ada disini!!!!!!!!!!!
5 tangga lagu bulan ini
contreng
corat-coret
Daftar Blog Saya
Coretanku

mungkin cinta bisa kekal kalo sederhana aja gak perlu muluk-muluk atau keseringan mengumbar kata cinta.
Categories
coretanku
Coretanku

ai
berfikir bagaimana agar anaknya bisa meninggalkan sifat buruknya itu.
Akhirnya sang ayah medapatkan sebuah ide. Sang ayah memberi anak itu
sekantung paku dan sebuah palu, kemudian sang anak disuruh untuk
memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia sedang marah.
Pada hari pertama, anak itu telah menancapkan 48 buah paku ke pagar, dengan demikian pada hari itu sang anak telah marah sebanyak 48 kali. Pada hari berikutnya sang anak memakukan lebih sedikit paku dari hari sabelumnya. Secara bertahap jumlah paku yang ditancapkan sang anak semakin hari semakin berkurang. Menurut sang anak menahan amarah itu lebih mudah daripada memakukan paku ke pagar.
Anak Pemarah, Sekantong Paku dan Pagar yang Berlobang
Akhirnya sampai pada suatu hari dimana sang anak betul-betul bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat hilang kesabaran. Akhirnya dia memberitahukan hal itu kepada sang ayah. Sang ayah hanya tersenyum simpul, kemudian sang ayah menyuruh anak itu untuk mencabut sebuah paku setiap hari di saat dia sedang tidak marah.
Pada hari pertama, anak itu telah menancapkan 48 buah paku ke pagar, dengan demikian pada hari itu sang anak telah marah sebanyak 48 kali. Pada hari berikutnya sang anak memakukan lebih sedikit paku dari hari sabelumnya. Secara bertahap jumlah paku yang ditancapkan sang anak semakin hari semakin berkurang. Menurut sang anak menahan amarah itu lebih mudah daripada memakukan paku ke pagar.
Anak Pemarah, Sekantong Paku dan Pagar yang Berlobang
Akhirnya sampai pada suatu hari dimana sang anak betul-betul bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat hilang kesabaran. Akhirnya dia memberitahukan hal itu kepada sang ayah. Sang ayah hanya tersenyum simpul, kemudian sang ayah menyuruh anak itu untuk mencabut sebuah paku setiap hari di saat dia sedang tidak marah.
Hari demi hari berlalu dan anak laki-laki itu
akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku yang menancap di dinding
pagar belakang rumahnya telah berhasil dicabut. Kemudian sang ayah
menuntun anaknya menuju ke pagar itu, “anakku, , , kamu telah berhasil
menyelesaikan tugas-tugas yang ayah berikan, tapi lihatlah lubang-lubang
di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah sama seperti sebelumnya. Saat
kamu mengatakan/melakukan sesuatu dalam kemarahan, kata-kata dan
perbuatanmu akan meninggalkan bekas seperti lubang ini…di hati orang
lain”.
Kita bisa menusukan "pisau" ke tubuh seseorang, kita juga bisa mencabutnya kembali. Tapi apa yang terjadi, "pisau" itu akan tetap melukai orang itu. Dan parahnya meskipun kita telah meminta maaf sekalipun luka itu akan tetap ada. Percayalah saat Anda sedang berada dalam kemarahan, hal terbaik yang sebaiknya Anda lakukan hanyalah Diam.
Kita bisa menusukan "pisau" ke tubuh seseorang, kita juga bisa mencabutnya kembali. Tapi apa yang terjadi, "pisau" itu akan tetap melukai orang itu. Dan parahnya meskipun kita telah meminta maaf sekalipun luka itu akan tetap ada. Percayalah saat Anda sedang berada dalam kemarahan, hal terbaik yang sebaiknya Anda lakukan hanyalah Diam.
Categories
coretanku
Langganan:
Postingan (Atom)